Penemu Teori Jembatan Konstruksi Sosrobahu


Awalnya  gara-gara pas les my teacher tanyaiin tentang penemu jembatan dari Indonesia yang ampe sekarang tu jembatan masih memakai nama tu penemu (* hebat banget tu konsultan or kontraktor dari mana yach..?, bayangin aja karya’nya ampe dipakai di luar negeri..salut) melalui web’nya Mbah Google dilakukan pencaharian..hasilnya NIHIL..?&*%$^#@$%^^.

Tanya lagi ke my teacher tu, trus diberi nie link about Sosrobahu.. pikir tu nama jembatan mang Sosrobahu, tau’nya nie penemu teknik Konstruksi tentang Jembatan yang namanya ”Teknik Konstruksi Sosrobahu”, hebatnya lagi nie teori udah dipakai di beberapa luar negeri ..Thanks to Pak Tjokorda Raka Sukawati..penasaran kan ?? , nie  ceritanya ;


*Saduran Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas …^_^

Ir. Tjokorda Raka Sukawati (lahir di Ubud, Bali pada 3 Mei 1931) adalah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya.
Tjokorda meraih gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996.
Beliau meniti karir di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu ditemukan.

Sebenarnya temuannya belum diuji secara khusus di laboratorium saat dipraktekkan. Namun ia merasa yakin temuannya bisa bekerja sesuai rumusan ilmiah yang ada. Bahkan sebelum temuannya dipraktekkan, beliau yang menganut agama Hindu yang taat itu menyempatkan diri bersembahyang di atas konstruksi itu. Ia terbilang nekad saat itu, dengan mengatakan bahwa ia bersedia mundur dari direktur PT. Hutama Karya kepada menteri Pekerjaan Umum saat itu, bila temuannya itu ternyata tidak bisa bekerja. Namun ternyata temuan Sosrobahu itu dapat bekerja sebagaimana mestinya tanpa kurang suatu apa pun.

Dia mengatakan bahwa temuan itu 80% atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Bahkan angka tekanan 78 kg/cm² yang ditetapkan dalam teknologi temuannya itu, sebenarnya angka misterius bagi beliau, entah dari mana saat itu beliau menetapkan angka wangsit itu, tetapi berhasil bahkan para insinyur Amerika Serikat yang mengerjakan jalan layang di Seattle begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cm² itu. Belakangan, setelah diketahui di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu, didapatkan hasil perhitungan berupa ketetapan sebesar 78,05 kg/cm². Persis sama dengan ketetapan angka wangsit tadi.

Di ujung karirnya di PT. Hutama Karya, Tjokorda terseret persoalan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang menimpa perusahaan konstruksi itu. Tjokorda harus berurusan dengan masalah commercial paper, hal yang asing bagi seorang insinyur seperti dirinya. Ia sempat berurusan dengan pengadilan. Kasus ini terkuat menyusul krisis finansial Asia yang membuat banyak perusahaan konstruksi terkena masalah.

Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana, telah pensiun dari PT. Hutama Karya, namun masih tetap berkarya bahkan menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang lebih unggul soal kepraktisan dibandingkan versi sebelumnya. Kini beliau tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana.

Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang dan ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90° sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya.
Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-lintas dan kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.
 

Latar Belakang

“ Kemacetan lalu lintas pada sebuah jalan bebas hambatan.”
Pada tahun 1980-an, Jakarta yang memang sudah mengalami kendala kemacetan lalu lintas, banyak membangun jalan layang sebagai salah satu solusi meningkatkan infrastruktur lalu-lintas. Sebagai kontraktor saat itu, PT. Hutama Karya mendapatkan order membangun jalan raya di atas jalan by pass A. Yani di mana pembangunannya harus memastikan bahwa jalan itu harus tetap berfungsi.
Dengan permasalahan tersebut, para direksi Hutama Karya berdiskusi setelah mendapatkan order membangun jalan layang antara Cawang sampai Tanjung Priok sekitar tahun 1987. Persoalan rumit diurai, yang diperlukan untuk menyangga badan jalan itu adalah deretan tiang beton, satu-sama lain berjarak 30 meter, di atasnya membentang tiang beton selebar 22 meter. Batang vertikalnya (pier shaft) berbentuk segi enam bergaris tengah 4 meter, berdiri di jalur hijau. Hal ini tidak sulit, yang merepotkon adalah mengecor lengannya (pier head). Jika dengan cara konvensional, yang dilakukan adalah memasang besi penyangga (bekesting) di bawah bentangan lengan itu, tetapi bekesting itu akan menyumbat jalan raya di bawahnya. Cara lain adalah dengan bekesting gantung tetapi membutuhkan biaya lebih mahal.


Di tengah masalah itu, Ir. Tjokorda Raka Sukawati mengajukan gagasan dengan membangun tiangnya dulu dan kemudian mengecor lengannya dalam posisi sejajar dengan jalur hijau, setelah itu diputar membentuk bahu. Hanya saja kendalanya adalah bagaimana cara memutarnya karena lengan itu nantinya seberat 480 ton.


Inspirasi dari Dongkrak Hidrolik Mobil
Ketika Tjokorda memperbaiki kendaraannya, hidung mobil Mercedes buatan 1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli secara tidak sengaja. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak. Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apa pun akan mudah digeser. Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut mudah digeser. Bayangan Tjokorda adalah menggeser lengan beton seberat 480 ton itu.
Kemudian Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder bergaris tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidrolik dan ditindih beban beton seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan dapat berputar sedikit tetapi tidak bisa turun ketika dilepas. Ternyata dongkrak tersebut miring posisinya. Tjokorda kemudian menyempurnakannya. Posisinya ditentukan persis di titik berat lengan beton di atasnya.
Untuk membuat rancangan yang pas, dasar utama Hukum Pascal yang menyatakan: "Bila zat cair pada ruang tertutup diberikan tekanan, maka tekanan akan diteruskan segala arah". Zat cair yang digunakan adalah minyak oli (minyak pelumas). Bila tekanan P dimasukkan dalam ruang seluas A, maka akan menimbulkan gaya (F) sebesar P dikalikan A. Rumus itu digabungkan dengan beberapa parameter dan memberikan nama Rumus Sukawati, sesuai namanya. Rumus ini orisinil idenya karena sampai saat itu belum ada buku yang membahasnya sebab memang tidak ada kebutuhannya.
Masalah lain yang muncul ada variabelnya yang mempengaruhinya, di antaranya adalah jenis minyak yang digunakan yang tidak boleh rusak kekentalannya (viskositas). Urusan minyak menjadi hal yang krusial karena minyak inilah yang meneruskan tekanan untuk mengangkat beton yang berat itu.


1. Bangun tiang jalan.


2. Lengan beton jalan dibangun di antara dua jalur jalan, sejajar dengan jalanan yang padat di bawahnya.

3. Lengan beton jalan diputar 90 derajat. Jalan layang pun kemudian dibangun di atas lengan ini.


Setelah semua selesai, Tjokorda mengerjakan rancangan finalnya yakni sebuah landasan putar untuk lengan beton yang dinamai Landasan Putar Bebas Hambatan (LBPH). Bentuknya dua piringan (cakram) besi bergaris tengah 80 cm yang saling menangkup. Meski tebalnya 5 cm, piring dari besi cor FCD-50 itu mampu menahan beban 625 ton.
Ke dalam ruang di antara kedua piringan itu dipompakan minyak oli. Sebuah seal (penutup) karet menyekat rongga di antara tepian piring besi itu untuk menjaga minyak tak terdorong keluar, meski dalam tekanan tinggi. Lewat pipa kecil, minyak dalam tangkupan piring itu dihubungkan dengan sebuah pompoa hidrolik. Sistem hidrolik itu mampu mengangkat beban beban ketika diberikan tekanan 78 kg/cm2. Angka ini sebenarnya angka misteri bagi Tjokorda saat itu.


Uji coba langsung di lapangan

Secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas, namun ia yakin temuannya itu bisa bekerja. Tjokorda bahkan berani bertanggungjawab bila lengan beton jalan layang itu tidak bisa berputar.
Pada tanggal 27 Juli 1988 pukul 10 malam waktu setempat (Jakarta), pompa hidrolik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm2. Lengan pier head itu, meskipun bekesting-nya telah dilepas, mengambang di atas atap pier shaft lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton raksasa itu berputar 90 derajat.
Ketika pier shaft itu sudah dalam posisi sempurna, secara perlahan minyak dipompa keluar dan lengan beton itumerapat ke tiangnya. Sistem LPBH itu dimatikan sehingga perlu alat berat untuk menggesernya. Namun demikian karena khawatir kontruksi itu bergeser, Tjokorda memancang delapan batang besi berdiameter 3,6 cm untuk memaku pier head ke pier shaft lewat lubang yang telah disiapkan. Kemudian satu demi satu alat LBPH itu diterapkan pada kontruksi beton lengan jembatan layang yang lain.

Penamaan Sosrobahu dan pemberian paten

Pada pemasangan ke-85, awal November 1989, Presiden Soeharto ikut menyaksikannya dan memberi nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan Mahabharata. Sejak itu LBPH tersebut dikenal sebagai Teknologi Sosrobahu.
Temuan Tjokorda digunakan insinyur Amerika Serikat dalam membangun jembatan di Seattle. Mereka bahkan patuh pada tekanan minyak 78 kg/cm2 yang menurut Tjokorda adalah misteri ketika menemukan alat LBPH Sosrobahu itu. Tjokorda kemudian membangun laboratorium sendiri dan melakukan penelitian dan hasilnya berupa perhitungan susulan dengan angka teknis tekanan 78,05 kg/cm2, nyaris persis sama dengan angka wangsit yang diperolehnya sebelum itu.

Hak paten yang diterima adalah dari pemerintah Jepang, Malaysia, Filipina. Dari Indonesia, Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek mengeluarkan patennya pada tahun 1995 sedangkan Jepang memberinya pada tahun 1992. Saat ini teknologi Sosrobahu sudah diekspor ke Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni ruas Vilamore-Bicutan adalah buah karya teknik ciptaan Tjokorda. Di Filipina teknologi Sosrobahu diterapkan untuk 298 tiang jalan. Sedangkan di Kuala Lumpur sebanyak 135. Saat teknologi Sosrobahu diterapkan di Filipina, Presiden Filipina Fidel Ramos berujar, "Inilah temuan Indonesia, sekaligus buah ciptaan putra ASEAN". Sementara Korea Selatan masih bersikeras ingin membeli hak patennya.
Teknologi Sosrobahu ini dikembangkan menjadi versi ke-2. Bila pada versi pertama memakai angker (jangkar) baja yang disusupkan ke beton, versi keduanya hanya memasang kupingan yang berlubang di tengah. Lebih sederhana dan bahkan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 menit dibandingkan dengan yang pertama membutuhkan waktu dua hari. Dalam hitungan eksak, konstruksi Sosrobahu akan bertahan hingga 100 tahun (1 abad).

Menurut Dr. Drajat Hoedajanto pakar struktur dari Institut Teknologi Bandung, Sosrobahu pada dasarnya hanya metode sangat sederhana untuk pelaksanaannya (memutar bahu lengan beton jalan layang). Sistem ini cocok dipakai pada elevated toll road (jalan tol layang dalam kota) yang biasanya mengalami kendala lalu lintas dibawahnya yang pada. Sosrobahu terbukti bermanfaat dalam proses pembangunan jalan layang, sangat aplikatif, teruji baik teknis dan ekonomis.
Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang dan ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90° sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya.



Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-lintas dan kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.



Ngelanjutin  beberapa penemu dari indonesia , bikin penasaran si Jesira buat nyariin penemu-penemu dari Indonesia tu sapa aja yach..kembali ke Mbah Google dapat lagi info tentang penemu indonesia ..Salut..tu ide dapat dari mana yach??? Ampe bisa nemukan hal-hal hebat and diakui lagi ama Dunia Luar ....

Penemu asal Indonesia

Ternyata menjadi bangsa Indonesia di dunia ini cukup membanggakan, karena memiliki putra-putra besar dalam segi ilmu pengetahuan yang tidak kalah dengan mancanegara, berikut daftarnya:

1.
Abdul Jamil Ridho & Niti Soedigdo - Penemu Varietas Unggul Singkong Raksasa
2. Adi Rahman Adiwoso - Penemu Teknologi Baru dalam Telepon Bergerak Berbasis Satelit
3. Alexander Kawilarang - Penemu Kapal Ikan Bersirip
4. Andrias Wiji Setio Pamuji - Penemu Reaktor Biogas
5. Arief Mulyana Djumra - Penemu Pemacu Produktifitas dan Kualitas Udang dan Ikan
6. Aryadi Suwono & Tim Peneliti ITB - Penemu Bahan Pendingin Baru yang Lebih Hemat Energi
7. Ayub S. Parnata - Penemu Bakteri Kompos Organik
8. Bacharuddin Jusuf Habibie - Penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie (Teknologi Pesawat Terbang)
9. Budi Noviantoro - Penemu Klip Penambat Bantalan Kereta Api dengan Dua Gigi
10. Dani Hilman Natawijaya - Penemu Indikator Alam (Terumbu Karang) terhadap Siklus Gempa
11. Djuanda Suraatmadja - Penemu Beton Polimer yang Ramah Lingkungan
12. Eddyman, Intan Elfarini & Kanaka Sundhoro - Penemu Obat Antinyamuk Alami dan Murah
13. Evvy Kartini - Penemu Penghantar Listrik Berbahan Gelas
14. Fuad Affandi - Penemu Pupuk Alami dari Air Liur
15.
Herman Johannes - Penemu Tungku Berbahan Bakar Briket Arang Kayu dan Dedaunan
16. I Gede Ngurah Wididana - Penemu Formula Minyak Oles Bokhasi
17. I Made Budi - Penemu Formula Sari Buah Merah untuk Pengobatan
18. Lalu Selamat Martadinata - Penemu Alat Pemanggil Ikan
19. M. Djoko Srihono - Penemu Penjernih Air Limbah
20. Maruni Wiwin Diarti - Penemu Senyawa Antimikroba dari Rumput Laut
21. Minto - Penemu Kompor dan Pengering Hasil Tani dengan Tenaga Matahari
22. Mumu Sutisna - Penemu Hormon Penyubur Anakan Padi
23. Mulyoto Pangestu - Penemu Teknik Ekonomis Pembekuan Sperma
24. Neny Nurainy - Penemu Varian Virus Hepatitis B Indonesia
25. Puji Slamet Arif - Penemu Motor Listrik Hemat Energi
26. Rahmiana Zein - Penemu Teknik Pemisahan Cairan dalam Kecepatan Tinggi
27. Randall Hartolaksono - Penemu Formula Kimia Pemadam Api Ramah Lingkungan
28. Rizal & Juffri Sahroni - Penemu Penghemat Bahan Bakar Diesel
29. Robert Manurung - Penemu Minyak Jarak Murni
30. Saverinus Nurak - Penemu Mesin Pompa Tangan Berkekuatan Tinggi
31. Sutjipto & Ryantori - Penemu Konstruksi Fondasi Sarang Laba-laba
32. Sutrisno - Penemu Alat Perangkap Lalat Buah
33. Sedijatmo - Penemu Konstruksi Fondasi Cakar Ayam
34. Septinus George Saa - Penemu Rumus Penghitung antara Dua Titik Rangkaian Resistor
35. Sofin Hadi - Penemu Metode Cincin untuk Sunat Tanpa Luka
36. Sri Wuryani, Mustadjab, Euis M. Nirmala, Siwi Hardiastuti - Penemu Pengawet Aroma dalam Hampa
37. Tjokorda Raka Sukawati - Penemu Landasan Putar Bebas Hambatan Sosrobahu
38. Warsimin Adiwarsito - Penemu Marmer Buatan
39. Widowati Siswomihardjo - Penemu Bahan Baru untuk Gigi Palsu yang Lebih Aman dan Murah
40. Windu Hernowo - Penemu Penghemat Bahan Bakar Mesin
41. Yanto Lunardi Iskandar - Anggota Tim Penemu HIV & Metode Peningkatan Hematopoiesis
42. Yudi Utomo Imardjoko - Penemu Kontainer Limbah Nuklir
43. Zahlul Badaruddin - Penemu Zahlul Integrated Unit (Desain Sistem Efisien untuk Produksi Obat/Kimia)




posted under | 0 Comments

Jembatan Ter’unik Dan Ter’indah


Gara-gara penasaran Ama Jembatan yang dibuat orang Indonesia, ketemu ama tipe-tipe jembatan yang unik and keren banget, sori kalo nie banyak diambil dari beberapa blog milik orang, buat informasi aja sekaligus nambah ilmu about "BRidgeeee"....


  1. Jembatan Banpo Korea Selatan
Merupakan Jembatan Air Mancar.. kenalan dulu   yach ama nama and lokasinya. Jadi  The Banpo Bridge adalah jembatan besar di Pusat Kota Seoul di atas Sungai Han, Korea Selatan yang menghubungkan Kabupaten Seocho dan Yongsan. Jembatan ini berada di atas Jembatan Jamsu dan membentuk sebuah Dek Ganda. Jembatan yang terakhir memiliki kemampuan untuk menyelam di dalam air jika permukaan air naik.

Pada awalnya Banpo Bridge adalah sebuah jembatan kayu palang dan selesai pada tahun1982. Pada bulan september 2008, jembatan ini sudah berubah menjadi pelangi air mancur raksasa  yang menembak ke bawah bukannya ke atas dengan hampir 10.000 LED nozel  di setiap sisi jembatan, menembak dari 190 ton air per menit. Air dipompa langsung dari sungai itu sendiri dan terus-menerus di daur ulang, menunjukkan Seoul  Eco-friendliness

Pengertian Eco-Friendliness :
“Environmentally friendly (also eco-friendly,nature friendly,nature friendly, and green) are synonyms used to refer to goods and services, laws, guidelines and policies considered to inflict minimal or no harm on the environment.
To make consumers aware, environmentally friendly goods and services often are marked with eco-labels. But  because there is no single international standard for this concept, the International Organization for Stamdardization considers such labels too vague to be meaningful” from wikopledia.
Tanggal 9 September 2008, Jembatan Banpo di Seoul (Korea Selatan) menjalani operasi facelift besar-besaran: sebuah air mancur 10.000 selang yang membentang di kedua pinggirnya. Setelah dipasang, jembatan ini berubah menjadi atraksi turis besar, ketika jembatan ini menembakkan 190 ton air per menit menggunakan air sungai di bawahnya.


Proyek ini yang merupakan jenis pertama di dunia, dan dijadikan wisata utama di Korea, tapi disamping itu ternyata, pemerintah kota lumayan kewalahan dengan biaya tagihan listrik. Seiring dengan pencahayaan LED, dimana sistem air mancur ini mengkonsumsi listrik cukup banyak. Beberapa kalangan seperti kelompok sipil,koran,blogger dan politisi telah mengkritik proyek yang turt andil memperparah pemanasan global ini dan jauh dari “eco-friendly”. Gambar lain yang nampak sebagai keindahan nie jembatan dilihat perspektif atas and samping like this :


2.    Jembatan Millau From Perancis
Jembatan Millau (Bahasa Perancis: le Viaduc de Millau) adalah jembatan berkonstruksi  kabel tarik yang menyeberangi lembah sungai Tarn dekat Millau, selatan Perancis. Jembatan Millau merupakan jembatan tertinggi di dunia, dengan salah satu tiang tertinggi, setinggi 342 meter (1,222 kaki), sedikit lebih tinggi dari Menara Eifel di kota Paris, Perancis, dan 40 meter lebih pendek dari Gedung Empire State (Empire State Building) di kota New York, AS. Panjang keseluruhan jembatan adalah 2.460 meter (2,46 Km).






Setinggi 1.125 kaki di atas Lembah Tarn di selatan Perancis, mengarungi Jembatan Millau bisa dikatakan seperti terbang. Karya Foster & Partners ini sedikit lebih tinggi dari Menara Eiffel, memakan tiga tahun untuk pembangunan dan dibuka pada umum tahun 2004. 




Selain memberikan pemandangan lembah di bawahnya, ketika awan terbentuk di bawah jembatan, Millau bukanlah rute bagi orang yang takut ketinggian! Jembatan Millau memiliki panjang total 8.071 kaki dengan rentangan tunggal terpanjang 1.122 kaki dan kejelasan maksimum di bawah adalah 886 kaki; jadi jembatan ini sangat indah dalam bentuk miniatur ataupun bentuk aslinya. Dek jembatan ditopang oleh 7 pilon dan berbobot 36.000 ton. 7 menara, masing-masing setinggi 292 kaki dan berbobot 700 ton, dipasang ke pilon penopang.





3.    Henderson Waves From Singapura

Jembatan Henderson Waves ini merupakan jembatan pejalan kaki yang terindah.


Kalo mau liat kondisi malam hari nie jembatan malahan arsitekturnya lebih cantik banget kayak gini, Just Say :  ” It’s So Beautiful”.

Dibuat secara unik membentuk gelombang yang terdiri darik 4 puncak dan 3 lembah. Jembatan ini menawarkan tempat baru untuk melihat-lihat Singapore, dan jembatan ini memang benar-benar menakjubkan. Rancangan bentuknya yg unik menjadi ciri khas jembatan yg menghubungkan Mount Faber Garden dan Telok Blangah Mount Garden ini

4.  Jembatan Teluk Hangzhou From Cina
 

Melintasi Teluk Hangzhou berdirilah jembatan lintas lautan terpanjang di dunia, dengan panjang 35,673 kilometer (22 mil) dengan enam lajur jalan tol dua arah. Jembatan ini dibangun untuk menangani kemacetan lalu lintas di wilayah yang sedang berkembang pesat, memotong waktu tempuh antara Shanghai dan Ningbo dari empat jam menjadi 2,5 jam.


5. Rolling Bridge from Britania Raya
Dirancang oleh Heatherwick Studio, Rolling Bridge pemenang penghargaan ini terletak di Paddington Basin, London. Daripada menggunakan mekanisme jembatan terbuka konvensional, yang terdiri dari elemen rigid tunggal yang naik untuk membolehkan kapal lewat, Rolling Bridge menggulung diri hingga dua ujungnya bertemu. Ketika dalam posisi horizontal, jembatan ini merupakan jembatan pejalan kaki besi dan kayu normal; terbuka penuh, jembatan ini membentuk lingkaran di satu sisi yang berbeda dari posisi lurusnya.



Dua belas meter panjangnya, jembatan ini dibuat oleh delapan bagian besi dan kayu, dan dibuat melengkung oleh tenaga hidrolik yang dipasang di handrail setiap bagian.



6.    Jembatan Oliveira From Brazil
Jembatan Octavio Frias de Oliveira yang melintasi Sungai Pinheiros di São Paulo, Brazil dibuka bulan Mei 2008. Setinggi 138 meter (450 kaki), dan menghubungkan Marginal Pinheiros dengan Jornalista Roberto Marinho Avenue. Desainnya unik dengan 2 dek melengkung melintas satu sama lain melalui menara penopang berbentuk X.



7.    Wind and Rain Bridge from Cina
Wind and Rain Bridge adalah simbol arsitektor bangsa minoritas Dong. Wind and Rain Bridhe di Diping adalah yang terbesar dalam jenisnya di Provinsi Guizhou, dimana komunitas Dong terbesar Cina menetap. Jembatan ini sepanjang 50 meter dan pertama dibangun tahun 1894 selama Dinasti Qing 100 tahun yang lalu. Tetapi, struktur aslinya terbakar dalam kebakaran besar 1959 dan yang dilihat pengunjung saat ini adalah pembuatan ulangnya yang selesai tahun 1964.
Merupakan arsitektur kayu murni yang terdiri dari pilar, purlin dan baluster dalam berbagai ukuran dan bentuk. Badan jembatan terbagi menjadi tiga bagian, yang terbesar di tengah berbentuk menara drum Cina tradisional. Pilaster dan eave jembatan dihiasi dengan bunga dan pahatan dan jembatan ini sangat unik.




8.    Tower Bridge From Britania Raya


jembatan dengan batu Portland dan granit Cornish untuk menutupi 11.000 ton besi di bawahnya.


9. Jembatan Air Magdeburg From Jerman

Jembatan Air Magdeburg menghubungkan bekas Jerman Timur dan Barat di Sungai Elbe, dan dibangun sebagai bagian dari proyek penyatuan kembali Jerman. Sepanjang 1 km, jembatan air senilai 500 juta euro ini membolehkan kapal angkut sungai menghindari kanal panjang yang padat di sepanjang Elbe. Pengapalan sering terhadang di jembatan ini bila tanda air sungai berada di tingkat terendah.


10. Ponte Vecchio From Italia


Ponte Vecchio di Florence adalah salah satu atraksi turis terkenal di Italia, dan dianggap sebagai jembatan lengkung batu tertua di Eropa, meskipun banyak bagian yang lebih tua. Sebenarnya dibangun dari kayu hingga akhirnya dihancurkan oleh banjir tahun 1333, dan dua belas tahun kemudian jembatan dibangun kembali menggunakan batu. Terkenal karena banyak pertokoan, jembatan ini merumahkan setiap orang mulai pedagang dan tukang daging Abad Pertengahan hingga toko cinderamata dan penjual karya seni.


11. Suramadu From Indonesia



Akhirnya ada juga jembatan yang bikin Indonesia bangga coz  termasuk dalam jembatan yang Ter.., tapi faktanya pembuatan nie jembatan nggak semua asli Indonesia and masih melibatkan kontraktor luar juga ..Yaaa..


Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan terpanjang di Asia Tenggara ialah Bang Na Expressway di Thailand (54 km). Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009[2]. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah. Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Search

Powered By Blogger

Jesira Galery

Jesira Galery
Noceng Bubar

Jesira Favorite

Reuters: Top News


Recent Comments